Katalis Project : Bengawan Urban River Cylce Resoration
Saat itu saya termasuk kategori mahasiswa
yang menurut saya rajin cari info sayembara lalu niat. Iya sampai pada niat. Begitu seterusnya sampai deadline sayembaranya terlewati. Sampai ada sekelompok orang yang menawarkan belajar bersama melalui sebuah proyek sayembara. Dan dengan modal niat dan nekat (sudah ada sedikit kemajuan bukan?). Singkat cerita aku dan temanku diterima bergabung dengan tim tersebut. Padahal latarbelakang pengalaman sayembaraku : nol!
Setelah pemaparan singkat mengenai studio yang sedang dirintisnya. Beliau memberitahu sayembara yang hendak kami ikuti. ITAD. International Tropical Architecture Design. Iya, dibaca berkali-kali pun tingkat sayembaranya tak akan berubah menjadi tingkat kampus atau nasional. Untuk sekelasku dan temanku yang baru dan sudah ditabrakkan dengan proyek tingkat internasional kiranya cukup membuat jantung dan otak sprint di tempat. Tapi kami menganut prinsip belajar bersama, karena kita sedang dalam upaya bertumbuh bersama-sama. Menang kalah tak apa. Semua dimulai dari bawah, penyusunan timeline, referensi, brainstorming, narasi ide, grand design, konsep, desain, hingga detail penuntasan desain. Tuntas juga akhirnya dengan beberapa drama :''
![]() |
ig : ha.architects |
Dari proses selama 3 bulan ini tidak sedikit ilmu dan pembelajaran yang saya dapat. Yang jelas, step ini benar-benar seperti katalis bagi saya, terlebih menemukan pembimbing dan kawan-kawan yang tepat. Mungkin rinciannya akan ditulis di tulisan selanjutnya.
Year : 2017
Competition : ITAD (International Tropical Architecture Design)
Project Name : Bengawan Urban River Cycle Restoration
Supervisor : Hikmatyar Abdul Aziz
Team : Ruhul, Waskito, Aisyah, Karima
Thanks.
0 comments