Ramadhan bareng Magnivic
by
Aisyah Izzati
- Oktober 30, 2013
Magnivic Alencearin -The 17th
Generation
#1 BUPATAN
Started
with Bupatan (Buka Puasa bareng Angkatan).
Umur
angkatan ini masih muda. Baru 2 tahun jika dihitung pake tahun hijriah. Masih
unyu munyu kan, hha. Kami simpel saja mengadakan perayaan (syukuran lah...)
untuk angkatan kami.
Yang
mengkoordinasi acara ini adalah keluarga bulan Juli. Mereka itulah makhluk
Magnivic yang lahir di sepangjang bulan Juli. (Ngomong-ngomong masalah keluarga
bulan, kayaknya Januari-Februari kaga pernah dapet jatah beginian deh -,-).
Nah,
jam 16.10 ni anak Magnivic sudah diminta untuk bergegas menuju GSG. Membawalah
kita Al Quran *alim banget ya kesannya. Tapi begitulah memang ceritanya. Kita
mau khataman Al Quran.
Pas itu aku (kita. Dyah, Lotus Lidya dan saya) dapat juz 15. Kita bagi-bagi
halaman. Lidya mah nggak dateng-dateng. Tadi katanya udah dipanggil tapi ya
nggak muncul juga. Sekitar setengah jam kayaknya kita diberi waktu buat
nyelesaiin itu tugas suci.
Setelah
itu, Wakhid, ketua acara meminta sesuatu pada tiap-tiap
kelompok. Apa ya...?Kami diminta untuk membalik kertas yang ada ditengah-tengah
kami. Ngeeek........! Ada nama-nama makhluk lain sodara! Apa maksudnya ini?
Kami kudu berkelompok bersama 4 makhluk magnivic cowok lainnya. Merekalah
Rifqi, Fathy, Bahrul, dan Thaher. Pasti sesuatu bakal terjadi. Anda benar! Tahu
permainan Eat Bulaga? Nah, itulah acara yang panitia siapkan yang
kiranya bakal bisa menghibur kami sebelum adzan maghrib terdengar. Mulanya kami
maju dua kelompok dua kelompok. Terus perlahan lahan semua tersingkir. Hah, kok
semua? Iyalah, adzannya udah kedengeran. Hha, tapi kelompok saya berhasil
menjajak babak final. Inimah kayaknya taktik semua kelompok hampir sama deh.
Klu katanya paling-paling cewek (kalo bukan ya pasti cowok), X1-X2-X2-X3-X4
(kalo masih bukan ya brati X5 kan). Paling enak tuh kalau klu-nya udah cewek-X3
(lha wong cuma 7 orang isinya) atau cowok-SS (yang ini juga cuman 7 biji).
Ah,
kami berbuka dengan ta’jil kantin dan pudding. Kalo udahan langsung menyang ke
masjid buat salat Maghrib. Kalo udah juga, maka lanjutkanlah kita berbuka di
GSG lagi. Eh ternyata makannya bareng sama kelompok-kelompok tadi. Mana
ditengah-tengah makan aku numpahin minum lagi -___-. Yuuu kita muter-muter cari
serbet. Ketemu!
Makanan
besar yang dari Julian & Juliet (oh ya, ini julukan nama
personel keluarga bulan Juli) belum tak
makan. Jadi tak bawa pulang. BUPATAN is done.
#2 SAHUR BARENG
Hari Jumat, 26 Juli 2013 (Nah,
kalo di Hijriyah ini tanggal 16 Ramadhan 1434, Kami sih ulang tahunnya 17
Ramadhan. Tapi berhubung besoknya kita udah pada pulang ke rumah masing-masing,
ya hari inilah yang terpilih. Toh kalau sudah masuk maghrib udah dihitung
sebagai tanggal 17 Ramadhan. Ya nggak...ya nggak...) kemarin kami mengadakan sahur
bareng.
Sebenrnya
seingatku diminta bangun pukul 03.15, tapi waktu dibangunin simbok (Ah, ini
julukan buat bu bendahara angkatan yang sekarang. Hhe, nama aslinya sih Fajril.
Tapi sodara-sodara senang memanggilnya begitu) jam 03.30 aku ngelungak ke
jendela, nggak ada apa-apa di depan gedung G. Iya, janjiannya sih kita bakal
sahur dengan menggelar terpal sepanjang jalan gedung H dan gedung F. Berhubung
nggak nemuin apa-apa kembalilah saya tidur di atas kasur. Waktu bangun jam
empat, kok udah sepi? Sepertinya saya ketinggalan.
Berangkatlah
aku menuju kantin, yang sepertinya ada sesuatu yang ramai di dalam sana. Benar
saja. Ternyata sahur barengnya di dalam
kantin. Sepertinya
aku tidak tahu menahu terhadap perubahan tempat ini. Ya sudah, aku pun mencari
bangku kosong bersama anak Magnivic lain yang belum dapat tempat duduk. Makan apa ya....
Sepertinya efek telat membuat saya makan kering tempe doang. Hha, ga papa.
Tetep kenyang. Sepanjang kami sahur, pak-pak BPH angkatan membacan kertas bertuliskan
twit-twit anggota Magnivic
yang diputerin tadi malam, kalau-kalau ada yang mau mengucapkan doa atau
selamat ulang tahun. SAHUR BARENG is done
#3 BANGUNIN SAHUR
Kegiatan
ini ekstrim lumayan.
Bukan untuk anak Magnivic. Tapi para penghuni astri J dan Z (juga gedung I.
Tapi ga tau juga sih gimana kabar cerita yang dari cowok.) yang dengan
beruntungnya menjadi sasaran kami untuk dibangunkan sahur *huahaahaaa (evil laugh).Iyalah,
kalau astri H, ya kosong isinya.
Pembagian
tugas sudah dilakukan sedari kemarin. Aku kebagian lantai 3 gedung J dan
membawa benda bernama senter untuk menerangi dunia, hho. Karena kebetulan aku
lagi bawa senternya Asib, jadilah aku mendapat tugas itu. Kami bergerak menuju
lantai 3 setelah pasukanku cukup untuk menyerang. Waktu itu aku sekelompok
bersama Dina, Yumna, Balqis, dan banyak lagi. Jadi begini mekanismenya.
Berjalanlah kita menuju tiap- tiap kamar. Lampu dimatikan. Teriakan khas
diserukan “Sahurr...Sahuurrrr...”. Senter dimainkan. Dan.... dengan brutal
Yumna memainkan kamera bersama bleach-nya yang super padang *terang. Hha,
sedikit menyenangkan (aku yakin ini ada sisi dzalimya.
Maafkan kami ya adek-adek. Kami hanya ingin kalian bangun untuk sahur ^^V).
Ada kisah menarik dalam prosesi ini. Sewaktu
kami melangkah masuh ke kamar terakhir dan berteriak kepada penghuni kamar (terutama)
kepada Dea (XI) “Bangun, Dek. Sahuurr. Udah jam 4 kurang.” Karena ada tambahan
efek bleach yang tiba-tiba, Dea pun langsung menjawab “Sumpah?!” (Setelah
kutanyai, rasa kagetnya kaya lagi jalan di red karpet *plak). Keluar dari kamar
tersebut, kami ngakak lepas. Bukan karena kespontanannya. Tapi kata “Sumpah”
yang agaknya lumayan populer (dipopulerkan kataku) oleh Yumna.
Setelah
tugas di setiap lantai lainnya selesai. Magnivica berjajar di lantai satu dan
menyanyikan lagu kebanggaan Magnivic. Aku dan kelompokku sih masih berada di
lantai 3, mager untuk turun. Karena di lantai 3 bersama kami ada sang ketua
angkatan putri (Dina Yuuhuu), maka dipimpinlah yel-yel angkatan. Hho, malah ada anak kelas dua
yang ikut memfoto kegiatan kakak Magnivic yang kita tahu cukup mengganggu ini.
Eh, si anak niat banget mendokumentasikannya. Dari lantai 3 sampai turun lantai
1, dari memfoto sampai memvideo. Makasih Atiq, terharu.
Adek
kelas X dan XI yang kemudian berjalan menuju kantin, kami suguhi penerangan lilin-lilin di sepanjang
jalan. Terlihat mistis
tapi elegan. BANGUNIN SAHUR is done.
#4 ASMAAUL HUSNA
Sesi
terakhir sebelum akhirnya kita pulang menuju kampung halaman. Setelah kita
bagunin sahur tadi pagi (27/7), rutinitas yang biasa dilakukan selepas salat
subuh dan wirid adalah baca asmaaul husna. Taktik yang kami gunakan adalah
dengan menggabungkan ide-ide yang kelas XII gunakan ketika juga menjalani lomba
bangunin sahur dan asmaaul husna di hari-hari sebelumnya.
Yak,
seperti biasa lampu-lampu dimatikan. Lilin-lilin dinyalakan di sudut masjid.
Dan di sekitar lubang penghubung lantai dua dan lantai satu (tahu kan?).
Bayangan asmaaul husna mulai dimainkan seiring nama tersebut dilantunkan. Dan
yang menarik, ini dia. Gelembung-gelembung sabun bertaburan. Jadi pengin
meletusin satu.
Yak,
para peserta...mengangalah saja anda.
Prosesi
asmaaul husna ditutup dengan penayangan bayangan lambang Magnivic Alencearin
dari lantai dua masjid. ASMAAUL HUSNA is done.
Nah-nah-nah...
Itulah
seklumit cerita Magnivic di Ramadhan ini. Kita tunggu ultah nyata kita pada 17
Agustus 2013 nanti...