Mungkinkah, Al Aqsha Runtuh?

by - Maret 31, 2014

Kita ingin lebih serius, berbicara tentang masjid Al-Aqsha. Kiblat pertama kita, yang penuh  peninggalan sejarah kita. Sebuah masjid tempat diisra-kannya Rasullah saw, yang kini tak bebas diziarahi oleh umat muslim ecuali begi mereka yang berusia di atas 50 tahun. Sebuah bangunan bersejarah yang begitu unik dan berarti bagi keimanan kita, namun berada di bawah cengkraman Zionis Israel selama lebih dari separuh abad. Sebuah masjid, yang pernah menjadi salah satu simbol kekuatan Islam. Tapi kini, fondasinya kian rapuh lantaran lorong-lorong bawah tanahnya yang terus digali oleh orang-orang ekstrim Yahudi yang  bermimpi mendapat peninggalan Kuil Solomon di bawahnya.
Saudaraku,
Mungkinkah Masjid Al-Aqsha runtuh? Pertanyaan tu mungkin pernah muncul dalam pikiran kita. Menjawabnya pasti diiringi kedukaan. Tapi, tidak menjawabnya, berarti membiarkan ancaman yang  mungkin terjadi. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi atas Masjid Al-Aqsha. Bisa saja, terjadi bencana alam yang kemudian membuat runtuhnya Masjid Al-Aqsha. Atau, bisa saja umat Islam akhirnya berhasil diusir dari seluruh Al Quds dan digantikan penguasaannya oleh Zionis Israel. Mungkin saja Al Quds dikuasai Zionis dan benar-benar menjadi ibukota abadi Israel selam berpuluh tahun.Mengapa? Karena dahulu pun, kekuatan Qaramithah pernah menyerang Ka’bah Baitullah Al Haram. Hingga di tahun 317 H, dikabarkan mereka mampu mencuri Batu Hajarul Aswad dari Ka’bah dan membawanya ke ibukota mereka di Hijr, sisi Timur Saudi sekarang. Hajarul Aswad lalu tetap tercuri selama 22 tahun, yakni hingga 399 H.
Saudaraku,
Kita tidak berada di zaman Raja Abrahah. Dahulu, Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah. Lalu Allah swt mengutus burung-burung Ababil untuk melindungi Baitullah Al Haram. Tapi kondisi kita setelah diutusnya Rasulullah saw, berbeda. Burung-burung Ababil atau pasukan-pasukan yang diutus oleh Allas swt dalam bentuk apapun, takkan datang kecuali bila kita mengerahkan tenaga, keseriusan, kesungguhan, harta, jiwa, dan seluruhnya untuk memelihara Masjid Al-Aqsha.
Saudaraku,
Maka,  Masjid Al-Aqsha mungkin saja runtuh. Dan memang itulah yang diinginkan Zionis Israel. Itu sebabnya mereka melakukan tahap demi tahap  penghancuran itu sedikit demi sedikit, lewat analisa pertimbangan paling kecil yang mereka hadapi, jika Masjid Al-Aqsha akhirnya roboh. Perhatikanlah, mereka sendiri yang membuka informasi di berbagai media, bahwa ada puluhan lorong bawah tanah yang telah mereka gali, di sekitar fondasi-fondasi Masjid Al-Aqsha. Infomasi itu bahkan diiringi foto-foto bahkan cuplikan filmnya, yang kian menegaskan bahwa lorong-lorong itu benar mereka gali.
Ada apa di balik peristiwa ini? Maka pikirkan lebih jauh. Boleh jadi, Zionis Israel mempunyai target tertentu di balik informasi tersebut. Pertama, membiasakan umat Islam dengan issue kehancuran Masjid Al-Aqsha. Semakin sering umat Islam mendengar berita Masjid Al-Aqsha akan hancur, semakin terbiasa umat menyikapinya. Bahkan informasi itu pun bisa menjadi kata-kata yang tidak lagi menarik perhatian. Lalu, jika kelak kehancuran Masjid Al-Aqsha benar-benar terjadi, mungkin tidak mampu menggerakkan dunia Islam secara massif untuk melakukan perlawanan.
Logika ini mirip dengan terapi yang biasa dilakukan oleh para dokter. Dokter memliki suatu asupan yang bisa melindungi manusia dari mikroba tertentu. Seseorang diberi suplai makann mikroba sedikit demi sedikit, hingga akhirnya tubuh terbiasa dengannya. Jika kelak mikroba sesungguhnya menyerang tubuh, maka serangan itu tidak terlalu berfefk pada tubuh.
                Begituah zionis Israel. Mereka terus menerus memberi informasi umat islam denagn pemberitaan bertahap, terkait kehancuran mesjid Al Aqsha. Lalu, jika kehacuran benar-benar terjadi – semoga Allah swt melindunginya – umat islam tidak terpicuuntuk melakukan aksi penolakkan seperti yang dikhawatirkan. Dan zionis Israel punbisa melanjutkan proyek penting lainnya.
Saudaraku,
Sasaran kedua, untuk mengantisipasitingkat reaksi umat Islam bila kehancuran itu terjadi. Orang-orang yahudi Zionis pastikhawatirdengan reaksi umat Islam, yang boleh dikatakan bila bersatu sangat mampu memerangi dan mengusir mereka dari AL Quds. Karenanya, mereka berusaha mengantisipasi raksi umat Islam itu secara bertahap. Meraka mengukur sejauh mana respon umat Islam terhadap upayapenghancuran Masjid Al Aqsha. Hingga akhirnya mereka bisa menganggap mampu mengatasi aksi balasan bila target pengahncuran Masjid Al Aqsha itu terjadi.
Saudaraku,
Zionis Israel sagat yakin, hingga sekarang tak ada bukti secuilpun tentang sisa kuilSolomon yang mereka yakini. Mereka juga tahu, bahwa klaim peradaban Yahudi di Al Quds, sangat mungkin merupakan hasil manipulassi orang-orang mereka sendiri. Lalu mengapa mereka ingin sekali menguasai dan menghancurkan Masjid Al Aqsha?
Orang-orang zionis Israel sangat menyadari bahwa Al Aqsha bagi umat islam sama dengan panji-panji peperangan bagi suatu pasukan. Selama panji itu ada, panji-panji itulah yang akan memberi semangat dan keberanian bagi umat Islam. Sebagaimana dahulu, direbutnya Masjid Al Aqsha di awal-awal pernag salib telah menipiskan semangat umat Islam selama puluhan tahun dalam menghadapi kaum saib. Dan kini, jika target penghancuran terjadi, Zionis Israel yakin akan mampu memenanngkan seluruh medan peperangan.
Saudaraku,
Upaya ini bisa saja, mem uat kita sedih bahkan terluka. Tapi kita juga tak boleh berbasa basi untuk masalah yang sangat penting ini. Tunjukkan bahwa umat islam di Al Quds tidak sendiri menentang pendudukkan dan serangan Zionis Israel. Buktikan bahwa mampu bekerja dengan bidang dan ruang apapun yang kita miliki, untuk menghalangi kehancuran Masjid Al Aqsha...



Dalam buku : Muhammad Lili Nur Aulia "AJAK JIWAMU BERBICARA ALIRKAN KEINSYAFANMU DIRIKU, BAGAIMANA KABARMU?"

You May Also Like

0 comments