NFQ - Pintarlah Membaca Pesan Nya
Ceritanya habis baca buku Notes
From Qatar-nya kak Assad. Kakak kelas saya? Hha, lha terus?
Ya, nggak apa-apa.
Kalo orang membaca sekilas pasti terbersit pemikiran bahwa kehidupan kak Assad
kok ya, mulus-mulus. Banyak tumpahan rezeki dan manfaat sekali. Kayaknya enak
banget hidupnya. Gitu kali ya kesan setelah membaca bukunya. Eh, tapi kemudian
saya sadar. Kenikmatan yang beliau dapat itu justru karena beliau pintar-pintar
membaca pesan-Nya. Jadi begitulah, setiap langkah kehidupan jadi terasa nikmat
karena beliau selalu husnudzon sama Allah. Dan yakin, bahwa ada pesan yang
Allah sampaikan lewat setiap detik perjalan hidupnya. Kalo gini kan, rasanya
enak ngejalani hidup.
Bukannya memang begitu, Allah
turunkan setiap kejadian bukan tanpa alasan. Ya di situlah saya takjub dengan
kak Assad yang pinter banget baca pesan dari Allah. Kayaknya ini orang
pikirannya terbuka banget, hhe. Ditimpa musibah, ujian, nikmat ya langsung aja
bisa baca apa maksud terselubung-Nya memberi musibah, ujian, atau nikmat
tersebut.
Hidup kita pun gitu. Sebenarnya
banyak sekali rezeki dan nikmat yang telah Allah beri. Tapi kadang kitanya aja
yang nggak nggeh sama nikmatnya.
Dikasih hadiah malah jadi tinggi hati dan lupa bahwa semua ini berasal
dari-Nya, bukan semata-mata berkat usaha kita doang. Giliran dikasih musibah
malah mencak-mencak, pusing tujuh kelilinng dan frustasi sampai mati. Walah
lebay. Padahal kalo saat itu kita pintar baca pesan dari-Nya, hidup nggak akan
serumit kelihatannya kok. Bahkan terhadap hal kecil yang kadang kita anggap
sepele, ada pesan dan hikmah yang dapat diambil loh. Karena semua manfaat itu
ujung-ujungnya juga balik ke kita sendiri. Lebih alhamdulillah jika tersalurkan
ke orang lain.
Misal aja kita ngelihat pengemis
yang dicaci maki sama orang tapi malah tersenyum, ngelihat doang kitanya
padahal. Saat itu sebenarnya Allah mengingatkan kita, menegur kita tentang arti
sabar dan banyak lagi. Atau saat minum kopi di kantor tiba-tiba kopi tumpah ke
baju. Walah repot banget itu ceritanya. Tapi ya apa hal seperti ini aja kita
lihat sisi jeleknya saja? Bisa jadi ini teguran karena tadi pas minum kopi
nggak baca bismillah. Hehe... Atau juga tiba-tiba ada yang traktir kita tanpa
alasan (cie cie), padahal saat itu lagi bokek
alias kantong bolong. Berarti Allah kasih hadiah kita buat amalan entah apa
yang barusan kita lakuin atau “menyentil” kita untuk tetap bermurah rezeki
meskipun lagi ga punya apa-apa. Ya karena semua rezeki kan yang mendatangkan
Allah semata. Kita Cuma dititipi doang. Terserah Allah mau ambil kapan, kan?
Banyak kok, banyak benget. Tumpeh-tumpeh malah pesan Allah buat kita setiap
harinya. Tapi ya itu, kita pintar
membacanya atau tidak.
Kalau setiap kejadian kita
rasakan sebagai anugrah dan nikmat, justru nanti kita akan tenang menjalani
kehidupan. Karena kita jadi husnudzon sama Allah, kalau Dia selalu senang
mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Begitu juga dengan kak Assad
yang jenius membaca pesan-Nya. Makanya bahkan hal celaka yang ditimpakan untuknya
seolah nggak pernah ada karena dari sana kak Assad bisa membaca pesan-Nya.
Jadi begitu inti pesan saya.
Belilah buku Notes From Qatar. Eh,
salah. Maksud saya pintar-pintarlah membaca pesan-Nya. (Pesan ini juga
disampaikan oleh guru didik saya Ust. Kusdiniyah) :D
0 comments