At Sidiq House

by - Oktober 30, 2013

Another simply loved memories....

Setelah cukup rumit meminta izin kepada bapak Wakamad Keasramaan (you know lah...), menyusun serangkain acara yang bakal digelar di rumah si dia, Sidiq maksudnya dan persiapan transport tentunya. Sebenarnya kami memasukkan acara inti kejutan buat wali kelas kami Bu Etty yang kebetulan berulang tahun beberapa hari sebelumnya. Ini kami bisa dibilang ngebet banget keluar IC alias main ke rumah Sidiq asking how are you now?  Dan jadilah hari ------ kami mengeluarkan kaki dari gerbang IC. Rasanya wahh!

Kami berangkat menuju rumah Sidiq dengan menggunakan sekitar 3 mobil milik Shofi, Yumna, dan Qarri. Selain para anggota Becak Adem (nama kelas kami, XI NS 1) turut serta juga Bu Shofi guru matematika kami. Taraaa.... Bukan tanpa alasan beliau tiba-tiba bela-belain untuk ikut acara kecil ini. Ya, tapi alasan itu tidaklah bisa saya paparkan di sini. Rahasia perusahaan, hho. Bu Shofi bisa dibilang lumayan deket sama Sidiq. Bagaimana yaa... Sidiq sih juga tersebut sebagai salah satu master matematika di kelas kami yang nggak pernah remed, di samping Hafizh, Rifqi, dan Anna. Yah, kami sebagai anggota kelas merasa kehilangan salah satu member dan pencerah matematika kami (lebay ya?) Giliran yang lain nggak bawa buku paket matematika disuruh lari... Apalagi Agus, Bu Shofi mah demen banget minta Agus lari gara-gara sering tidur di kelas. Tapi pas Sidiq nggak bawa nggak disuruh lari, alasannya tidak lain tidak bukan karena dia tidak remed. Is it fair enough?

Kembali ke acara inti. Kami bergerak ke kompleks perumahan Sidiq di Pamulang. Dan taraa... ternyata orang tuanya sudah menyambut di depan rumah. Oh, malunya. Sidiq mana, Bu? Oh tadi nunggu di deket jembatan *tepok jidat. Kayaknya nggak ada anak Becak yang lihat. Tapi beberapa menit kemudian Sidiq datang mengendarai motornya. Big hug langsung dilontarkan anak-anak cowok pada Sidiq. Ya jelaslah mereka rindu. Apalagi Rifqi *wkwk.

Berapa anak dan Bu Shofi masuk ke dalam rumah Sidiq terlebih dulu, Bu Etty juga kudu digiring masuk nih *eh. Soalnya kejutannya baru disiapin. Ketika memulai beberapa perbincangan kecil, Qarri pun masuk sambil membawa kue coklat besar. Lagu Happy Birthday kita nyanyikan bareng-bareng buat wali kelas tercintah. Setelah itu apa ya... Ya kita bercerita lah mengenai ini itu. Eh, semetara itu sebagian anak cowok malah naik ke kamar Sidiq buat main pe-es. Aduh kan kitanya mau ketemu Sidiq...malah diumpetin di kamarnya.

Habis makan beberapa camilan dan makan siang akhirnya, kami pun mempertontonkan video saman kartini Becak. Seharusnya di antara anak cowok yang memainkan saman, ada Sidiq. Tapi semua itu sudah terjadi tanpa sepengetahuan kami. Waktu yang sangat mepet tidak mungkin bagi kami untuk mencari pemain saman baru. Akhirnya kami sempilkan Dino di beberapa scene dan kami buatlah tempat kosong buat Sidiq.

Oh, ya. Di Rumah Sidiq ini kita jadi makan banyak banget. Udah disuguhin minuman, gorengan, roti coklat, pudding, dan makan besar. Apa kabar perut? Nah, satu dari sekian gorengan yang ada adalah piscok buatan ibunya Sidiq. Lumayan gedhe ukurannya. Dan sumpah! Enak! Aku sama Balqis nih yang kayaknya demen. Sampe-sampe rasanya pengin bawa pulang tuh piscok yang masih nyisa. Tapi ya pada jaim-lah. Ya sudah say good bye piscok.

Setelah makan siang, aku dan Yumna berjalan-jalan mencari mushala ataulah masjid terdekat. Berhubung tadi di suruh salat Dzuhur dulu. Dan anak cowok kayanya juga udah pada gerak ke masjid. Pas pulang dari masjid...Apaan tuh? Kok pada baris di dalam rumahnya Sidiq? Weeehh...pada foto bareng! Kitanya nggak diajak apa? Berlarilah aku dan Yumna mengambil posisi di ujung kamera. Walhasil kami hanya mendapat satu kali jepret -__-

Bubar dari rumah Sidiq kita plus Sidiq tentunya, berangkat ke rumah Bu Etty di perumahan Serpong Paradise. Tuh, di sini keliatan banget Rifqi kangen sama Sidiq. Main bonceng buat ke rumah Bu Etty. Yaa, terserahlah. Hanya Sidiq yang tahu di mana Rifqi berada kalo lagi nggak ada di kelas.

Pas pertama melangkah masuk ke rumah Ibu wali kelas, saya cukup terpesonah. Interior desain-nya, classy sekali. Sederhana tapi minimalis. Kita pun ditujukan ke lantai dua untuk salat Dzuhur bagi yang belum. Setelah itu sebagian anak turun untuk membantu bikin spaghetti dan rujak. Hha, makan-makan lagi kan... Padahal baru jeda 2-3 jam. Anak cowok mah mager, malah main karambol di lantai dua. Lumayan brisik. Nggak kalah sama Nuha yang main congklak  sama anaknya Bu Etty.

Spaghetti ala Bu Etty sudah siap. Makhluk-makhluk yang lagi main karambol apa boleh buat kudu dipanggil buat bareng-bareng nyantap makanan ini. Pokonya mereka yang cuci piringnya, gitu bukan ya perjanjiannya. Ah, lupakan. Di tengah acara Bu Shofi udah dijemput oleh sang suami. Yah, bye bye Bu.


Salat asar udah, dan barulah kita siap-siap pulang ke IC. Foto bareng (lagi) dulu lah. Dan kali ini aku dan Yumna dapet full fersion. Alhamdulillah... Setelah foto bareng Sidiq minta pamit pulang duluan. Iyalah masa mau ngatut ke IC. Kan ortunya udah nungguin anaknya pulang, ya jangan kita bawa pergi Sidiq-nya.

You May Also Like

0 comments