NFQ - Pintarlah Membaca Pesan Nya

by - Juli 19, 2014

Ceritanya habis baca buku Notes From Qatar-nya kak Assad. Kakak kelas saya? Hha, lha terus? 

Ya, nggak apa-apa. Kalo orang membaca sekilas pasti terbersit pemikiran bahwa kehidupan kak Assad kok ya, mulus-mulus. Banyak tumpahan rezeki dan manfaat sekali. Kayaknya enak banget hidupnya. Gitu kali ya kesan setelah membaca bukunya. Eh, tapi kemudian saya sadar. Kenikmatan yang beliau dapat itu justru karena beliau pintar-pintar membaca pesan-Nya. Jadi begitulah, setiap langkah kehidupan jadi terasa nikmat karena beliau selalu husnudzon sama Allah. Dan yakin, bahwa ada pesan yang Allah sampaikan lewat setiap detik perjalan hidupnya. Kalo gini kan, rasanya enak ngejalani hidup.

Bukannya memang begitu, Allah turunkan setiap kejadian bukan tanpa alasan. Ya di situlah saya takjub dengan kak Assad yang pinter banget baca pesan dari Allah. Kayaknya ini orang pikirannya terbuka banget, hhe. Ditimpa musibah, ujian, nikmat ya langsung aja bisa baca apa maksud terselubung-Nya memberi musibah, ujian, atau nikmat tersebut.

Hidup kita pun gitu. Sebenarnya banyak sekali rezeki dan nikmat yang telah Allah beri. Tapi kadang kitanya aja yang nggak nggeh sama nikmatnya. Dikasih hadiah malah jadi tinggi hati dan lupa bahwa semua ini berasal dari-Nya, bukan semata-mata berkat usaha kita doang. Giliran dikasih musibah malah mencak-mencak, pusing tujuh kelilinng dan frustasi sampai mati. Walah lebay. Padahal kalo saat itu kita pintar baca pesan dari-Nya, hidup nggak akan serumit kelihatannya kok. Bahkan terhadap hal kecil yang kadang kita anggap sepele, ada pesan dan hikmah yang dapat diambil loh. Karena semua manfaat itu ujung-ujungnya juga balik ke kita sendiri. Lebih alhamdulillah jika tersalurkan ke orang lain.

Misal aja kita ngelihat pengemis yang dicaci maki sama orang tapi malah tersenyum, ngelihat doang kitanya padahal. Saat itu sebenarnya Allah mengingatkan kita, menegur kita tentang arti sabar dan banyak lagi. Atau saat minum kopi di kantor tiba-tiba kopi tumpah ke baju. Walah repot banget itu ceritanya. Tapi ya apa hal seperti ini aja kita lihat sisi jeleknya saja? Bisa jadi ini teguran karena tadi pas minum kopi nggak baca bismillah. Hehe... Atau juga tiba-tiba ada yang traktir kita tanpa alasan (cie cie), padahal saat itu lagi bokek alias kantong bolong. Berarti Allah kasih hadiah kita buat amalan entah apa yang barusan kita lakuin atau “menyentil” kita untuk tetap bermurah rezeki meskipun lagi ga punya apa-apa. Ya karena semua rezeki kan yang mendatangkan Allah semata. Kita Cuma dititipi doang. Terserah Allah mau ambil kapan, kan? Banyak kok, banyak benget. Tumpeh-tumpeh malah pesan Allah buat kita setiap harinya. Tapi ya itu,  kita pintar membacanya atau tidak.

Kalau setiap kejadian kita rasakan sebagai anugrah dan nikmat, justru nanti kita akan tenang menjalani kehidupan. Karena kita jadi husnudzon sama Allah, kalau Dia selalu senang mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Begitu juga dengan kak Assad yang jenius membaca pesan-Nya. Makanya bahkan hal celaka yang ditimpakan untuknya seolah nggak pernah ada karena dari sana kak Assad bisa membaca pesan-Nya.




Jadi begitu inti pesan saya. Belilah buku Notes From Qatar. Eh, salah. Maksud saya pintar-pintarlah membaca pesan-Nya. (Pesan ini juga disampaikan oleh guru didik saya Ust. Kusdiniyah) :D

You May Also Like

0 comments